(Intro)

Nikmat kau hisap asap tembakau
ibangku rumah kontrakan
Sore selesai kerja sehari
Tunggu istri berdandan
Janji pergi berkencan

Tak kalah dengan orang gedean
alam rasakan senang
Walau lembaran gaji sebulan
Hanya cukup untuk kakus
Soal rekreasi sih harus

Setianya anak istri
Menantikan bahagia
Sehari bagaikan sang raja

Selesai anak istri berdandan
Tembakau kau matikan
Jendela pintu lalu kau kunci
Tentu tak sabar mereka pergi
Stop bis kota dengan pasti

(Chorus)

Libur kecil kaum kusam
Yang teramat manis begitu romantis
Walau sekali setahun
Tuhan rangkulah
Jangan kau tinggalkan
Waktu.. mereka

pergilah derita ini hari
erilah tawa yang terkeras
Untuk obati tangis lalu
limpahkan senang paling indah
gar luka tak nyeri
gar duka tak menari

(Intro)

(Chorus)

pergilah derita ini hari
erilah tawa yang terkeras
Untuk obati tangis lalu
limpahkan senang paling indah
gar luka tak nyeri
gar duka tak menari

(Chorus)

pergilah derita ini hari
erilah tawa yang terkeras
Untuk obati tangis lalu
limpahkan senang paling indah
gar luka tak nyeri
gar duka tak menari